




INDESTINESIA-SDP
by
Tourism Destination Study

Berkunjung ke Rumah Lumba-lumba

Siapa sih yang tak kenal dengan Wai Kambas? Ya, destinasi ini adalah salah satu tempat wisata khas provinsi Lampung yang merupakan salah satu area konservasi bagi gajah sumatera yang makin langka. Namun, tahukah kamu di Provinsi tempat pahlawan Raden Intan ini berasal ada destinasi lain yang tak kalah menariknya, salah satunya adalah Pulau Kiluan atau biasa disebut Teluk Kiluan.
Teluk kiluan merupakan tempat wisata yang menyuguhi berbagai daya tarik khususnya bagi wisatawan yang tertarik untuk melihat hewan air laut lumba-lumba di habitat aslinya. Destinasi wisata ini berlokasi di Desa Kiluan Negeri, Kecamatan Kelumbayan, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung. Tempat ini terletak sekitar 80 km dan memakan waktu sekitar 3-4 jam dari Kota Bandar Lampung.
Teluk Kiluan merupakan tempat jalur migrasi dua jenis lumba-lumba, yaitu lumba-lumba mulut botol (Tursiops truncatus) dan lumba-lumba paruh panjang (Stenella longirostris). Jumlah hewan menakjubkan tersebut yang melintas di teluk ini diperkirakan mencapai ribuan. Konon, jumlah lumba-lumba yang melintasi Teluk Kiluan adalah jumlah terbesar di dunia. Inilah yang membuat Teluk Kiluan berbeda dari tempat lain seperti Lovina Beach di Bali yang menyediakan atraksi serupa. Atraksi lumba-lumba di teluk ini hampir dapat disaksikan setiap hari, tentunya dengan mengingat faktor cuaca. Menurut Ketua Yayasan Ekowisata Cikal, Riko Stefanus, atraksi lumba-lumba di Teluk Kiluan merupakan salah satu kekayaan alam dengan nilai jual wisata. Lumba-lumba di Teluk Kiluan tersebar di beberapa lokasi, antara lain Lengkalit, Teluk Bera, Pulau Legundi, Pulau Rakata, Pulau Tabuan, dan Pulau Hiu.
Lumba-lumba di Teluk Kiluan tidak sulit ditemukan, karena biasanya pada waktu tertentu yang sudah diketahui oleh guide, lumba-lumba senang bermunculan, melompat di sisi perahu seolah sedang menyambut kedatangan wisatawan dengan ramah. Anda dapat menyaksikan tarian indah puluhan bahkan ratusan lumba-lumba dengan latar belakang pemandangan yang memesona. Untuk menyaksikan lumba-lumba, biaya sewa perahu adalah Rp250.000,-/perahu, untuk 3 orang. Durasi perjalanan/sewa perahu biasanya sekira 2-3 jam. Waktu yang tepat untuk bertemu dengan lumba-lumba adalah antara pukul 6 -9 pagi. Anda juga bisa keliling Pulau dengan Perahu Katir sambil menikmati pemandangan yang indah. Sore hari, Anda bisa melihat primata berbulu hitam dan bersuara nyaring saling bersahutan. Ya, siamang (symphalangus syndactylus) dan Simpai (Presbythis Melalops) serta Kukang (Nycticebus Coucang). kerap sekali terlihat meloncat dari satu pohon ke pohon lain. kicauan burung pun terdengar hampir di setiap pagi dan sore yang mampu menyejukkan pikiran.
Jika beruntung, Wisatawan juga bisa menyaksikan Penyu Hijau (Chelonia Mydas) dan Penyu Sisik (Eretmochelys imbricate), yang di waktu-waktu tertentu menepi ke Pantai. Air laut di teluk ini juga masih jernih dan bersih dengan warna biru toska. Anda dapat berenang atau snorkeling tak jauh dari garis pantai. Meski tidak menyimpan keindahan taman laut penuh terumbu karang, banyak terdapat ikan-ikan laut cantik yang dapat dilihat.


Selain lumba-lumba, ada juga daya tarik lain di Teluk Kiluan yang sayang untuk dilewatkan, yaitu Pulau Kelapa. Pulau Kelapa atau dikenal pula sebagai Pulau Kiluan adalah destinasi lain di Teluk Kiluan yang kerap menjadi tujuan utama lainnya saat datang ke teluk tersebut. Di pulau yang luasnya hanya sekira 6 hektar ini, Anda dapat menikmati keindahan sebuah pulau kecil di tengah teluk. Perjalanan menuju pulau ini hanya memakan waktu 10-15 menit dengan menumpang jukung dari Desa Kiluan Negeri. Tarif kapal adalah Rp15.000,- per orang. Rasakan sensasi damai, tenang, dan indah melingkupi Anda setibanya di pulau kecil ini. Pantainya berpasir putih bersih, gradasi air laut berwarna biru toska hingga biru gelap saja sudah meneduhkan mata. Belum lagi fakta bahwa pulau ini juga terkenal sejuk oleh kerimbunan pepohonan tropis.
Adapun akomodasi yang terdapat di Teluk Kiluan masih terbilang sederhana, dengan tarif sekitar Rp150.000,- per malam dan dapat ditempati oleh 5-6 orang. Sedangkan di Pulau Kelapa hanya terdapat sebuah homestay sederhana dan minim fasilitas. Homestay ini memiliki 4 kamar dengan harga sewa semalam Rp.150.000,- per kamar yang bisa ditempati oleh 5-6 orang.
TRAVEL TIPS
-
Waktu terbaik mengunjungi Teluk Kiluan adalah saat musim kemarau, yaitu di kisaran bulan April hingga September. Apabila musim hujan, dikhawatirkan kondisi jalan belum memadai dan akan menghambat perjalanan Anda.
-
Ada yang beberapa kali mengunjungi Kiluan tidak berhasil menyaksikan lumba-lumba. Oleh karenanya, akan lebih baik apabila Anda menghubungi pengelola homestay di Kiluan untuk bertanya tentang cuaca dan kemungkinan adanya lumba-lumba di sana.
-
Perjalanan menuju Teluk Kiluan cukup menantang. Bagi Anda yang sering mabuk perjalanan disarankan membawa obat-obatan, terutama obat anti mabuk perjalanan.
-
Bawalah bekal makan dan minum yang cukup sebab tak banyak warung atau toko yang dapat ditemui di kawasan Teluk Kiluan.
-
Jangan lupa menggunakan sunblock untuk melindungi kulit Anda dari sengatan Matahari.
-
Bawalah pakaian ganti saat “menyambangi” lumba-lumba. Bawa pula dry pack untuk melindungi benda-benda berharga Anda, seperti kamera, HP, lensa dan benda lainnya.
-
Jukung adalah perahu cadik yang sangat kecil dengan lebar hanya sekira 45 cm dan panjang 2.5 m. Bagi Anda yang tidak bisa berenang dan sedikit takut untuk “berburu” lumba-lumba dengan jukung, disarankan membawa live vest jacket sendiri